Apresiasi Buku Journalism Online oleh Mike Ward #03

T8/ 0J 2013                                                                                                                                          Siti Arpiah
210110120077
Apresiasi Buku Journalism Online oleh Mike Ward
I.                    Rangkuman
Menurut Mike Ward, dalam bukunya Journalism Online, Jurnalisme online bagaikan sebuah gereja yang luas - merangkul konten pembuatan di berbagai jenis (misalnya berita dan informasi) dan pengaturan (misalnya komersial serta berita berbasis).
Pada intinya, proses jurnalistik memiliki empat tahap:
1.       mengidentifikasi dan menemukan berita dan / atau informasi yang akan menarik dan
kepentingan penonton kunci / pembaca;
2.       mengumpulkan semua bahan yang dibutuhkan untuk menceritakan kisah / menyediakan
informasi;
3.       Pilih dari koleksi bahan terbaik, dan
4.       menyajikan materi yang seefektif mungkin.
Saat Keith Waterhouse (1989) menyatakan 'Setiap kata yang masuk ke cetak harus memiliki sesuatu untuk dikatakan '. jadi:
1.       Tidak menggunakan kata-kata lebih dari yang Anda butuhkan;
2.       Menghindari kata-kata panjang jika alternatif yang lebih pendek tersedia;
3.        Menghindari kata-kata dengan makna yang kompleks
4.        Menggunakan kata-kata dengan beton, daripada abstrak, yang berarti
Jakob Nielsen (1999) menawarkan tiga aturan untuk menulis di Web:
1.       Lugas. Menggunakan tidak lebih dari 50% dari teks Anda harusditulis untuk cerita yang sama di cetak;
2.       Menulis untuk scannability . Menggunakan paragraf pendek, dandaftar bullet bukannya blok teks panjang.
3.        Menggunakan hypertext untuk berpisah blok panjang informasi kebeberapa halaman.
Ketika mendekonstruksi dan merekonstruksi, Anda perlupertimbangkan hal berikut.
1.       Kepentingan pengguna.  Bagaimana dari cerita subyekakan menarik bagi kelompok pengguna target Anda?
2.        Kebutuhan pengguna.  Apakah ia ingin update konstan, rincian rinci dan penjelasan.
Tahap-tahap dalam mengembangkan web sendiri :
1.       Tanyakan diri sendiri apakah online adalah media yang tepat untuk Anda dalam menyampaikan pesan.
2.       Tentukan siapa Anda mencoba untuk berkomunikasi dengan dan apaAnda mencoba untuk berkomunikasi.
3.       Tentukan misi dan tujuan untuk situs Anda.
4.       Pertimbangkan semua konten potensial situs Anda.
5.       Mengatur isi menjadi beberapa bagian.
6.       Pilih struktur untuk bagian Anda.
7.       Berikan pengguna petunjuk untuk menemukan tiap bagian berita dalam situs Anda
8.       Menyajikan semua paket informasi secara efektif
9.       Pastikan bahwa seluruh paket bekerja dalam lingkungan online

II.                  Apresiasi
Menurut Mike Ward, Jurnalisme Online bagaikan gereja yang luas, yang dapat merangkup setiap bagian. Hal ini sama halnya dengan apa yang dikatakan John C. Merrill dalam bukunya Global Journalism. Ia mengatakan bahwa jurnalistik adalah “power of the press”. Menurut saya, perumpamaan ini sangat tepat. Jurnalistik khususnya jurnalisme online dapat menjadi suatu kekuatan. Contohnya, partai hanura yang sering diberitakan oleh okezone.com.
Ditinjau dari aspek penulisan dalam jurnalisme online dan jurnalisme media cetak, secara keseluruhan sama. Menurut buku Pengantar Ilmu Jurnalistik, penulisan karya jurnalistik harus memiliki 4 karakteristik. Karakteristik-karakteristik itu adalah Akurat, singkat, jelas, dan  sederhana. Begitu pula yang dikatakan Mike Ward, penulisan dalam jurnalisme online harus lugas dan paragrafnya tidak usah terlalu panjang. Hal ini menurut saya dilakukan karena dilihat dari ketersediaan ruang (space)  yang tidak terlalu banyak.
Menurut saya, hal yang paling dapat membedakan jurnalisme online dan cetak ialah kecepatan publikasi beritanya dan penulisannya. Dalam hal kecepatan berita, tentu saja jurnalisme online dapat langsung mengabarkan berita terkini melalui media sosial yang dimiliki oleh media pers tersebut. Dalam hal penulisannnya, jurnalime online terlihat masih berantakan tulisannya. Hal ini dikarenakan perusahaan online hanya mengejar kecepatan dan mengesampingkan penulisan EYDnya, serta tata bahasanya.
Terdapat sembilan tahap dalam membuat website untuk kegiatan jurnalisme online. Menurut saya, tahap-tahap ini cukup sederhana. Hanya tinggal membuka internet, membuat website, observasi khalayak, dan carilah berita yang khalayak inginkan. Hal ini sangat berbeda sekali dengan media cetak. Jika ingin mendirikan satu media cetak, kita membutuhkan tim redaktur, desain grafis, produksi,dan lain lain. Hal ini menggambarkan bahwa media cetak dari aspek pembangunannya saja sudah lebih kompleks daripada media online. Namun, sisi positifnya, publik semakin cepat mendapatkan berita karena banyak masyarakat yang bukan wartawan memproduksi berita melalui website pribadi atau media sosial.
Sayangnya, belum ada kode etik yang mengatur jurnalis online. Menurut buku 10 Pelajaran untuk Wartawan, saat ini hanya ada kode etik wartawan Indonesia dan kode etik jurnalis televisi. Menurut saya kode etik untuk jurnalis online penting karena kini masyarakat Indonesia sudah menjadi masyarakat yang update. Setiap menit bahkan detiknya, mereka selalu membuka smartphone untuk sekadar melihat media sosial dan berita-berita terkini lewat smartphone. Sehingga, diperlukan adanya suatu aturan agar kegiatan jurnalisme online berjalan lebih baik lagi.

Daftar Pustaka
1.       Muhtadi, Asep Saeful.1999. Jurnalistik : Pendekatan Teori dan Praktik.Jakarta : PT.LOGOS Wacana Ilmu
2.       Mulkan, Dede. 2013. Pengantar Ilmu Jurnalistik.Bandung : Arsad Press
3.       Hae, Nur Zain.2000.10 Pelajaran untuk Wartawan.Jakarta : Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP).




Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Orientasi Jurnalistik
Copyright © 2013. AdaApa.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger