Unpad Ngawayang, Usaha Pelestarian Budaya Sunda

Unpad Ngawayang—Pertunjukan utama dalam Unpad Ngawayang, Jum’at (11/10) malam. Cerita dimulai dengan tampilnya satu per satu tokoh yang didalangi oleh Apep A. S. Hudaya. Pertunjukan wayang ini bercerita mengenai perebutan tahta kenegaraan yang mengajarkan berbagai nilai moral. | Foto: Noviany Suryani

Jatinangor― Pidangan Seni Budaya Rumawat Padjadjaran mempersembahkan Unpad Ngawayang pada Jum’at (11/10) malam di Desa Cileles, Jatinangor. Program yang telah berjalan sejak 2008 lalu, akhirnya memunculkanwayang sebagai tema bulan ini.

“Wayang adalah satu jenis kesenian yang memang sangat familiar dengan masyarakat. Kebetulan daerah ini sangat menyukai wayang,” ujar Deni, atau yang akrab disapa Abo, selaku Ketua Pelaksana dari acara Unpad Ngawayang ini.

Lapangan Desa Cileles malam itu dipadati oleh pengunjung dengan tiingkatusia yang beragam. Mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, bahkan balita dengan antusias menonton pertunjukan wayang tersebut. Hal ini membuat tim dari program Pidangan Seni Budaya Rumawat Padjadjaran memilih Desa Cileles sebagai tempat berlangsungnya acara. “Karena kebetulan mungkin daerah ini haus akan kesenian gitu ya bisa diliat, penonton sangat antusias,” ujar Deni lagi.

Menurut Deni antusiasme yang ditunjukan warga terhadap pagelaran ini belum bisa menjadi takaran tentang peduli tidaknya anak muda terhadap kebudayaan mereka sendiri. Tapi yang pasti, secara fakta pengenalan tentang budaya Sunda sendiri sudah semakin menurun. Berlatar dari kenyataan ini, Deni berusaha menaikan image budaya sunda lewat program-program yang sudah ia jalankan sejak 5 tahun lalu.Delapan puluh persen acara yang diadakan bertema budaya Sunda.

Dalam pagelaran wayang ini, Deni sengaja menyisipkan berbagai hal yang kekinian. Mulai dari tata letak panggung sampai ke dalam ceritanya. Ia bermaksud agar pertunjukan ini tidak dinilai kolot dan hanya diperuntukkan bagi orang tua saja.

Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh warga dari pertunjukan ini, Deni tidak mau muluk-muluk. Ia hanya berharap kalau pertunjukan ini dapat menghibur warga Desa Cileles. (Noviani Suryani)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Orientasi Jurnalistik
Copyright © 2013. AdaApa.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger