Apresiasi Buku Journalism Online oleh Mike Ward #13

T8/ OJ 2013                                                                                        Hanifah
                                                                                                            210 110 120 435
Apresiasi Buku “Jurnalisme Online”
Karya Mike Ward
I.      Rangkuman
Jurnalisme Online adalah pemanfaatan media online dalam dunia jurnalisme. Yang digunakan dalam hal ini adalah teknologi digital seperti internet. Sebelum membahas tentang bagaimana jurnalis bisa memanfaatkan media online dengan efektif, akan sangat berguna bila kita mendefinisikan terlebih dahulu istilah-istilah yang umum digunakan di dalamnya, yaitu:
-          Digital, proses menguraikan informasi menjadi rangkaian angka, melalui kawat, kabel, atau siaran frekuensi untuk mencapai tujuan dan tersusun kembali menjadi bentuk asalnya.
-          Online, istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan akses informasi digital yang sedang berlangsung, baik pengambilan maupun penyebaran.
-          Internet, infrastruktur yang membuat seluruh komputer di dunia dapat saling berhubungan.
-          Word Wild Web, istilah yang kita gunakan untuk menyebut website. Saat ini terdapat jutaan web yang dibangun dan diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan individu, misalnya:
1.      Organisasi berita.
2.      Organisasi komersial.
3.      Organisasi dari pemerintah nasional dan lokal.
4.      Tekanan kelompok-orang yang memiliki kepentingan.
5.      Organisasi yang keuntungannya bukan untuk mereka sendiri.
6.      Jutaan orang yang menggunakan web.
-          E-mail, merupakan aplikasi yang umum digunakan untuk mengirimkan pesan melalui jaringan internet.
Jurnalistik sendiri dapat diartikan sebagai proses yang secara luas dapat digambarkan sebagai berikut:
-          mengidentifikasi peristiwa, fakta, pengalaman atau pendapat yang mungkin
menarik bagi pembaca
-          memperoleh informasi lebih lanjut dan pandangan untuk mengembangkan ide pokok, untuk memverifikasi keakuratan dan relevansi dengan pembaca
-          memilih dari berita yang telah dikumpulkan tersebut, lalu memilih berita yang paling memenuhi atau memiliki nilai berita dan memenuhi kepentingan pembaca
-          menyajikan berita dengan akurasi total demi kebenaran, menggunakan gaya yang menarik dan kecerdasan dalam penyajian agar merangsang dan menghibur pembaca
Saat Keith Waterhouse (1989) menyatakan 'Setiap kata yang masuk ke cetak harus memiliki sesuatu untuk dikatakan '. jadi:
1.      Tidak menggunakan kata-kata lebih dari yang Anda butuhkan;
2.      Menghindari kata-kata panjang jika alternatif yang lebih pendek tersedia;
3.       Menghindari kata-kata dengan makna yang kompleks
4.       Menggunakan kata-kata dengan beton, daripada abstrak, yang berarti
Dalam menulis web, ada tiga aturan yang disampaikan oleh Jakob Nielsen (1999):
1.      Menggunakan informasi yang singkat dan lugas
2.      Menggunakan penulisan yang mudah dimengerti
3.      Menggunakan hypertext untuk membagi teks yang panjang
Proses pembuatan media online sendiri memiliki standar batas tersendiri, yaitu:
o    analisis dan perencanaan
o    desain
o    implementasi
o    pengujian
o    pendukung

II.    Apresiasi
Buku ini merupakan panduang yang baik untuk memahami apa itu jurnalistik online. Ia memaparkan dengan jelas mengenai jurnalisme onlien, bagian-bagian yang ada di dalamnya, pengaruh serta perkembangannya selama ini, dan terutamanya adalah cara membuat media online serta menulis berita di dalamnya.
Meski begitu, terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara pembahasan mengenai jurnalistik online dan jurnalistik media lain pada umumnya, khususnya media cetak. Salah satunya adalah mengenai sumber berita. Wartawan mencari atau mengumpulkan fakta lewat pengamatan (observasi), wawancara, atau melakukan riset dokumentasi (Ashadi Siregar, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa, 1998:43). Sementara pada buku Journalism Online, Mike mengatakan bahwa sumber berita adalah mata dan telinga, sumber individu, siaran pers, dan media lain. Padahal menurut saya, keempat sumber tersebut dalam memberi keterangan akan cenderung berat sebelah. Berat sebelah dalam artian, informasi yang diberikan telah tercampur dengan opini-opini masing-masing.
Menulis dalam web memiliki kesamaan dengan menulis berita pada umumnya. Ia harus lugas dan mudah dimengerti. Sebagaimana yang dituliskan Dede Mulkan (2013), penulisan karya jurnalistik memiliki empat karakteristik, yaitu akurat, singkat, jelas, dan sederhana. Sederhana dalam hal ini menurut saya berarti penulisan berita itu mudah dimengerti oleh pembaca. Sementara bahasa yang digunakan sudah tentu harus sesuai dengan bahasa jurnalistik, yaitu bahasa yang umum dan mencakup semua orang.
Dari segi pola penulisan berita sendiri, media online sebagaimana media cetak menggunakan pola piramida terbalik. Terutamanya pola piramida terbalik sangat penting untuk dikuasai penerapannya pada media online. Sebab menurut Septiawan Santana K (Journalisme Kontemporer, 2005:138), pada penggunanya kerap hanya membaca bagian atas sebuah tulisan, bukan keseluruhan dari tulisan tersebut. Karenanya, seorang wartawan yang menulis untuk media online harus bisa membuat kalimat-kalimat yang menarik terutama pada bagian awal sebuah artikel. Sebab kedua bagian tersubut merupakan bagian yang sangat penting. Menurut saya sendiri, selain bagian awal, bagian akhir sebuah artikel juga penting. Sebab saya pribadi seringkali tidak hanya membaca bagian awal tapi juga bagian akhir sebuah berita. Hal ini juga berlaku ketika saya membaca sebuah bahan perkuliahan.
Media online, bila disimpulkan dari hasil wawancara dengan Remmy Rieffel (Profesor Sosiologi Komunikasi dan Media Universite Paris 2 Pantheon Assas, Prancis, yang dimuat dalam koran Pikiran Rakyat edisi Minggu, 06 Oktober 2013:08) bersaing ketat dengan media cetak. Di Prancis sendiri, media cetak sudah banyak ditinggalkan oleh mayarakat. Namun menurut saya, keberadaan media online bukan untuk mematikan media lainnya terutama media cetak. Melainkan untuk melengkapi mereka. Seperti yang dikatakan Septiawan (Journalisme Kontemporer, 2005), segala hal yang baru tidak pernah mematikan yang lama.

Daftar Pustaka
Mulkan, Dede. 2013. Pengantar Ilmu Jurnalistik.Bandung : Arsad Press
Siregar, Ashadi. 1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa. Yogyakarta: Kanisius.
Santana K., Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Orientasi Jurnalistik
Copyright © 2013. AdaApa.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger