Apresiasi Buku Journalism Online oleh Mike Ward #12

T8/OJ2013
Theresia Novianti
210110120500

Apresiasi Buku “Journalism Online”
Oleh Mike Ward

RANGKUMAN

Jurnalisme memiliki empat proses tahapan yaitu:
1. Mengidentifikasi peristiwa, fakta, pengalaman atau pendapat yang mungkin menarik untuk pembaca
2. Memperoleh informasi lebih lanjut dan pandangan untuk mengembangkan ide awal dan untuk memverifikasi keakuratan dan relevansi dengan pembaca
3. Memilih dari apa yang telah dikumpulkan, bahan yang paling nilai dan minat untuk pembaca
4. Pemesanan dan penyajian materi dengan akurasi total dan kebenaran sebanyak gaya dan kecerdasan seperti yang dikerahkan untuk menginformasikan , merangsang dan/atau menghibur pembaca Anda .
Keempat tahapan proses jurnalistik tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu meneliti dan melaporkan – itu adalah apa yang Anda ‘kumpulkan’ sebagai seorang jurnalis . Yang kedua adalah konstruksi cerita dan penerbitan – itu adalah apa yang Anda ‘kirim’ .

Penyebaran informasi media online:
- Kesegeraan
- Beberapa halaman
- Multimedia
- Platform pengiriman fleksibel
- Pengarsipan
- Hubungan dengan pembaca
- Interaktivitas
- Saling terhubung

Jurnalisme di dunia online adalah gereja yang luas, meliputi spektrum yang luas - dari berita untuk informasi, dari jurnalisme investigatif untuk pemaknaan konten kembali, dari multimedia interaksi untuk daftar poin-poin, dari situs rumit untuk e-majalah sederhana.
Berdasarkan intinya, proses jurnalisme online memiliki empat tahap :
1. Mengidentifikasi dan menemukan berita dan/atau informasi yang memikat dan menarik minat penonton utama/pembaca
2. Mengumpulkan semua bahan yang dibutuhkan untuk menceritakan kisah/memberikan informasi
3. Memilih dari koleksi bahan terbaik
4. Menyajikan materi yang seefektif mungkin

Untuk mendefenisikan nilai berita, harus diidentifikasi pemicu yang membuat pembaca berpikir ada sesuatu yang layak diberitakan, yaitu:
1. Relevansi
2. Ilham
3. Gairah

Siklus hidup berita adalah:
1. Pratinjau
2. Acara atau kegiatan berita
3. Reaksi suatu pengembangan lebih lanjut
4. Ulang tahun

Sumber berita adalah:
1. Mata dan telinga
2. Sumber individu
3. Siaran pers
4. Media lain
5. Newsroom diary

Mengapa wartawan membuang materi kecil, misalnya bahwa cerita itu:
- Memiliki sedikit ketertarikan untuk pembaca mereka
- Telah diberitahu sebelumnya
- Menunjukkan potensi pengembangan kecil

Maka, sikap seorang wartawan haruslah:
- Mengetahui struktur diri sendiri
- Pandangan perwakilan
- Yakin
- Tetap berpikiran terbuka
- Terorganisir

Jurnalis online tidak harus menjadi terlalu tergantung pada data, dokumen, e-mail dan newsgroup. Mereka juga harus belajar keterampilan wawancara.
Bentuk wawancara yang dapat diterapkan secara online :
1. Wawancara penelitian
2. Wawancara berbasis teks
3. Wawancara siaran

Yang harus diperhatikan dalam wawancara adalah:
- Pentingnya persiapan
- Merencanakan struktur wawancara
- Keterampilan listenting
- Mengajukan pertanyaan bodoh
- Teknik pengamatan dan empati
- Menyiarkan wawancara

Jakob Nielsen (1999) menawarkan tiga aturan dalam menulis di web:
- Lugas, menggunakan tidak lebih dari 50% dari teks yang harus ditulis untuk cerita yang sama di cetak
- Menulis untuk scannability, menggunakan paragraf pendek, sub pos dan daftar bullet bukannya blok teks panjang
- Menggunakan hypertext untuk memisahkan blok informasi panjang ke beberapa halaman.

APRESIASI

Buku ini sangat susah untuk dimengerti karena menggunakan bahasa Inggris yang susah untuk diartikan sehingga saya hanya bisa mengambil sub judul-sub judulnya saja. Bahasa yang digunakan juga cenderung formal dan memiliki pengertian yang kontekstual. Saya berulang kali mencari pengertian suatu kata tetapi tidak sesuai jika dicocokkan dengan kalimat sebelumnya sehingga saya harus menebak-nebak kira-kira pengertian yang pas itu apa.
Dari segi isinya, buku ini sangat informatif dan menjelaskan banyak hal tentang jurnalisme online. Tetapi, tidak menjelaskan keuntungan jurnalisme online seperti dalam buku Online Journalism: Principles and Practices of News for The Web (Foust, 2005) yaitu audience control, nonlinearity, storage and retrieval, unlimited space, immediacy, multimedia capability, interactivity padahal hal itu perlu dijelaskan untuk membedakan jurnalisme online dengan jurnalisme cetak atau elektronik.
Di dalam buku ini, dijelaskan ada lima sumber berita, yaitu mata dan telinga, sumber individu, siaran pers, media lain, dan newsroom diary. Hal itu sangat berbeda menurut buku Jurnalistik Indonesia (Sumadiria, 2010) yang mengemukakan bahwa sumber berita ada tiga, yaitu paper trail (bahan berita berupa tulisan seperti press release, dokumen atau makalah), electronic trail (sumber berita dapat diperoleh dari perangkat elekronik seperti internet), dan people trail (orang sebagai narasumber).
Di dalam buku ini, juga dijelaskan bahwa wawancara di media online terbagi atas tiga jenis, yaitu wawancara penelitian, wawancara berbasis teks, dan wawancara siaran sementara wawancara di media massa cetak, menurut buku Jurnalistik Praktis (Romli, 2010) terbagi atas lima, yaitu wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara berita (news interview), wawancara jalanan (man on the street interview), wawancara sambil lalu (casual interview), dan wawancara ekslusif (exclusive interview).

DAFTAR PUSTAKA
Foust, James C. 2005. Online Journalism : Principles and Practices of News for The Web. Arizona, United States : Holcomb Hathaway Publishers.
Romli, Syamsul Asep. 1999. Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sumadiria, Haris AS. 2010. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Orientasi Jurnalistik
Copyright © 2013. AdaApa.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger