Apresiasi Buku Journalism Online oleh Mike Ward #09

T8/OJ2013
Rahman Fauzi
210 110 120 198
Apresiasi Buku Journalism Online
I.                   Rangkuman
Dimensi digital memiliki dampak dari setiap tahapan proses jurnalistik. Jurnalis dan pembaca media massa bisa mengakses informasi lebih luas dalam waktu yang cepat. Mereka juga bisa melakukan hal baru yang belum pernah dilakukan. Namun, proses inti dari jurnalistik sendiri tetap harus dipahami.
Pencarian dan Pelaporan Online
Ketika mencari cerita, anda bisa menemukan sumber informasi yang berbeda. Jumlah informasi yang berkembang naik berkat hadirnya internet meningkatkan potensi berubahnya  proses pencarian data kegiatan jurnalistik. Beberapa keuntungan bagi kegiatan jurnalistik yang diperoleh berkat kehadiran internet:
-          Jangkauan akses untuk sumber, baik orang, dokumen, data atau arsip berita.
-          Jumlah yang dapat diakses, jutaan dokumen, cerita dan kontak.
-          Kecepatan mengakses
-          Apa pun bisa anda lakukan dengan informasi ketika anda mendapatkannya. Misalnya menganalisis data.
-          Kemampuan untuk meneyediakan forum debat, diskusi, dan ahli melalui diskusi email atau newsgroup.

Online sebagai Media Penerbitan
Setelah mengumpulkan dan memilih informasi di internet, jurnalis akan menbagikannya pada pembaca berupa karya jurnalistik. Ketimbang media daring, penerbitan cetak lebih ribet. Media massa daring memungkinkan cara baru penyebaran informasi dan membangun hubungan dengan pembacanya secara lebih dinamis.  Penyebaran informasi jurnalisme daring:
1.       Immediacy (Kecepatan penyampaian informasi).
2.       Multiple pagination (Dapat memakaii ratusan halaman, terhubung satu sama lain, juga bisa dibuka tersendiri melalui jendela/tab baru)
3.       Multimedia (Teks, gambar, audio,video dan grafis dapat disajikan sekaligus).
4.       Flexibility delivey platform (wartawan dapat menulis berita kapan saja dan dimana saja).
5.       Archieving (Terasipkan, dapat dikelompokkan berdasarkan kategori (rubrik) atau kata kunci, juga tersimpan lama yang dapat diakses kapanpun.
6.       Relationship with reader (Melakukan interaksi dengan pembaca bisa “langsung” saat itu juga).
7.       Interactivity (Pembaca dimungkinkan berinteraksi dengan produk media massa daring).
8.       Linkage (Konten bisa berupa bagian berita dan beberapa fakta yang berhubungan atau web sites pemerintah, pengawas sekolah, partai politik, dan lain-lain).
                               
Dampak dari Jurnalisme Online
Banyak jurnalis yang menggunakan akses untuk melakukan pencarian online. Bahkan beberapa ruang beita, kebanyakan di UK, mulai menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, bahkan kebutuhan dasar seperti koneksi internet. Selain itu, surat kabar yang tadinya diterbitkan setiap siang dan memiliki siklus yang selalu sama, dengan online berubah menjadi mesin berita 24 jam.

II.            Apresiasi
Perkembangan jurnalisme dalam jaringan (daring) berkembang pesat seiring sudah tidak asingnya lagi internet bagi masyarakat. Beragam portal berita dari media massa tumbuh pesat dari hari ke hari. Tidak ada rasanya perusahaan media massa cetak yang tidak membuat website mereka. Belum lagi juga dengan perusahaan media massa daring yang hanya memfokuskan pada bentuk virtual saja. Blog yang bisa dibuat kapan pun oleh masyarakat juga belum masuk hitungan.

Mike Ward ini menjelaskan jurnalisme online dari awal perkembangannya. Pengertian mengenai istilah-istilah yang berhubungan dengan online itu sendiri juga dijelaskan terperinci. Buku ini juga turut mengajak pembacanya memahami tentang prinsip-prinsip dalam jurnalisme. Dari mulai cara menulis hingga pembuatan desain web.

Buku ini akan sangat bagus ada edisi terjemahan bahasa Indonesia. Hal ini memudahkan pembaca yang berbahasa ibu bahasa Indonesia memahami maksud penulis. Bisa saja interpretasi yang dilakukan pembaca tidak sesuai maksud penulis. Hal ini bisa disebabkan bahasa yang dipakai penulis adalah bahasa penulisan karya ilmiah.

Buku Journalism Online lebih spesisfik menceritakan jurnalisme daring yang berkembang di Inggris. Meski demikian tetap relevan bila melihat fenomena jurnalisme online di seluruh dunia. Walaupun tingkat keterkaitannya dengan dunia jurnalisme daring di Indonesia tidak begitu kuat.

Misalnya dengan buku The Journalist. Buku ini memiliki tingkat relevansi yang lebih pas bagi dunia jurnalisme daring di Indonesia. Di buku ini diceritakan kemunculan, keunggulan, hingga perkembangan media daring di Indonesia.Ada juga buku Jurnalisme Kontemporer. Buku ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memahami jurnalisme daring. Walau tidak secara utuh membahas jurnalisme daring.

Tapi bagaimanapun, buku Journalism Online lebih spesifik dan mendalam membahas jurnalisme daring. Hal ini tidak dimiliki kedua buku di atas karena memang kedua buku tadi membahas jurnalisme secara umum. Ada juga buku berjudul Jurnalisme Siber. Buku ini menjelaskan dengan detail tentang jurnalisme online. Buku ini relatif lebih mudah dipahami mayoritas pembaca di Indonesia karena memang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

Daftar Pustaka
M. Badri. 2013. Jurnalisme Siber. Riau: Riau Creative Mutimedia.
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Ward, Mike. 2002. Journalism Online. Inggris: Focal Press.
Zaenuddin HM.  2011. The Journalist. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Orientasi Jurnalistik
Copyright © 2013. AdaApa.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger